Dialog Rosululloh Muhammad SAW dan Iblis
Iblis pun memberi
salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rosululloh saw. Maka sambut
Iblis: “Ya Rosululloh! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu
sangat mulia di sisi Alloh”.Maka jawab Nabi: “Hai
Aduwulloh (seteru Alloh), Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah
mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub
engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sholat hingga dia
sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu
juga beberapa Anbiya dan ahli kitab yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu.”“Hai Iblis! Sebenarnya
salam itu sangat mulia di sisi Alloh azza wajalla, cuma salammu saja aku tidak
hendak menjawabnya karena diharamkan Alloh. Maka aku kenal baik-baik engkaulah
Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendakmu
datang menemuiku?”Taklimat Iblis: “Ya Rosululloh
Janganlah engkau marah. Karena engkau
adalah Khotamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah
Alloh untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam
hingga akhir zaman. Ya Rosululloh Setiap
apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya,
tiadalah aku berani menyembunyikannya.”Maka Iblis pun
bersumpah menyebut nama Alloh dan berkata: “Ya Rosululloh! Sekiranya aku
berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu.”Apabila mendengar
sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum karena ini dapat menjadi peluang untuk
menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di
majelis dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.Tahukah kau Rosululloh , dusta berasal dari diriku?Akulah makhluk pertama yang berdusta.Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah
dengan berdusta, ia kekasihku.Tahukah kau Rosululloh ?Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama
Allah Bahwa aku benar-benar
menasihatinya.Sumpah dusta adalah kegemaranku.Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba)
kesenanganku.Kesaksian palsu kegembiraanku.Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia
berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang
siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya.
Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak – anak zina
dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.Wahai Rosululloh
, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak berdiri
untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia
manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu
dipukulkannya kemukanya.Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia
solat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’,Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan
tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘solatmu tidak sah’.Bukankah kamu tahu Rosululloh , orang yang banyak menoleh dalam solatnya
akan dipukul.Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk
bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras.Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah,
aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam,
atau meletakkannya sebelum imam.Kamu tahu Bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya
akan dirubah menjadi wajah keledai.Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya
hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap,
syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah
dan gila dunia.Dan diapun semakin taat padaku.Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan
orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan padanya, ‘kamu tidak wajib
solat, solat hanya wajib untuk orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit
dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau solat.’Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil
meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Pertanyaan Nabi (1):
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Rosululloh ! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku
di muka bumi ini.”
Maka Nabi pun memandang
muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan.Sambung Iblis: “Ya
Khotamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia,
binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu
saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Alloh.”“Kiranya aku menyerupai
dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut i’tikad/niat anak Adam
supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku berusaha
menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat
Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan
kekal di dalamnya bersamaku.”
Pertanyaan Nabi (2):
“Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Alloh?”
Jawab Iblis:
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada
lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah
sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan
makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas,
perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan
ke jalan haram.”
“Demikian juga ketika
pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku lepaskan
sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak (minuman yang
memabukkan). Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan
malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang
besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila
terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.”“Apabila mereka
teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal ibadah, aku
akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku goda supaya
menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya,
datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada
lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku
goda mereka setiap saat.”
Pertanyaan Nabi (3):
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar
di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Alloh, Siapa yang menjadikanmu?
Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang
memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”
Jawab Iblis:
“Semuanya itu adalah anugerah daripada Alloh Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa
nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu
bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan
pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi (sampai
langit ke tujuh). Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadah bersama sekalian
Malaikat beberapa waktu lamanya.”
“Tiba-tiba datang
firman Alloh SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun
membantah. Lalu Alloh menciptakan lelaki (Nabi Adam a.s.) lalu dititahkan
seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Alloh murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan
bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian
Alloh menjadikan Adam Raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti
Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada
mereka.”“Akhirnya aku berhasil
menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu
keduanya dikeluarkan dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan
kemudian dipertemukan Alloh (di Padang Arofah), hingga mereka mendapat beberapa
orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya
Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan
hingga Hari Kiamat.”“Sebelum Engkau lahir
ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk
mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah serta
balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu
manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai
tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan carut-marut.”“Tetapi ketika engkau
lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Alloh untuk naik ke langit
serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan
pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan
melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku yang
terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah
kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut.”
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”
Jawab Iblis:
“Pertama sekali aku palingkan i’tikad/niatnya, imannya kepada kafir juga ada
dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan
terjerumus mengikut kemauan jalanku”Pertanyaan Nabi (5):
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Alloh, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku.
Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada
setiap anggota badannya.”
“Setengah-setengahnya
datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa
bilangan roka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya,
senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya – matanya
senantiasa menjeling ke kiri ke kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap
serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang
sholat itu supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat
dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, itu semua membawa
kepada kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu,
maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman.”
Pertanyaan Nabi (6):
“Jika umatku membaca Al-Quran karena Alloh, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Jika mereka membaca Al-Quran karena Alloh maka rasa terbakarlah tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”
Pertanyaan Nabi (7):
“Jika umatku mengerjakan haji karena Alloh, bagaimana perasaanmu?”
Jawab Iblis:
“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan
rukun Islamnya.”
Pertanyaan Nabi (8):
“Jika umatku berpuasa karena Alloh, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis:
“Ya Rosululloh! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila
masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya ‘Arsy dan Kursi, bahkan
seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Alloh
akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat
besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.”
“Yang menghancurkan
hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung
dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa.
Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab
neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah ‘Arsy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.”“Pada hari umatmu mulai
berpuasa, dengan perintah Alloh datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan
dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam.
Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami.”“Setelah selesai umatmu
berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu.
Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan
bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan
biasa.”
Pertanyaan Nabi (9):
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis:
“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku
melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di
langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.”
“(Sayyidina) Abu Bakar
Ash-Shiddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah
berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi
wazirul a’zham. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh
isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau
menikah dengan anaknya, Sayyidatina A’isyah yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsmu.”“(Sayyidina) ‘Umar bin
Khaththab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras
menjalankan hukum syari’at Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena
imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, “Jikalau adanya Nabi
sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu
serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.”“(Sayyidina) ‘Utsman
bin ‘Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa bergerak
membaca Al-Qur an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan
menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang
melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya
hingga engkau mengatakan, “Barang siapa menulis Bismillahirrohmanirrohim pada
kitab atau kertas-kertas dengan dakwat (tinta warna) merah, niscaya mendapat
pahala seperti pahala Utsman mati syahid.”“(Sayyidina) ‘Ali bin
Abi Tholib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan santun, ‘alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat
beribadah serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan
tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sembarang berhala. Bergelar ‘Ali Karomallahu
Wajhahu’ – dimuliakan Alloh akan wajahnya dan juga ‘Harimau Alloh’ dan engkau
sendiri berkata, Akulah negeri segala ilmu dan ‘Ali itu pintunya. Tambahan pula
dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri kepadanya.”
Pertanyaan Nabi (10):
“Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang
menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia
supaya mengerjakan perintah Alloh serta meninggalkan larangan-Nya seperti kata
Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.”
“Yang kedua umat Tuan
seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridho dengan karunia Alloh.
Berbuat amal soleh, tawakkal dan kebajikan.”“Yang ketiga umatmu
seperti Fira’un; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal
akhirat. Maka aku pun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan
hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi
dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa
beramal ibadah, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadah.”“Lalu aku goda agar
minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Alloh dia menjadi kaya, maka dilupakan
beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya.
Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan
hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar
(dusta/sombong) sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur.”
Pertanyaan Nabi (11):
“Siapa yang serupa dengan engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang meringankan syari’atmu dan membenci orang belajar agama Islam.”
Pertanyaan Nabi (12):
“Siapa yang mencahayakan muka engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji.”
Pertanyaan Nabi (13):
“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”
Jawab Iblis:
“Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung
syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia
sadari.”
Pertanyaan Nabi (14):
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung
syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu
dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi
anak, maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika
mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.
Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang.”
Pertanyaan Nabi (15):
“Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”
Jawab Iblis:
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Alloh, menangis,
menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil ‘air wudhu’, maka
padamlah marahnya.”
Pertanyaan Nabi (16):
“Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?”
Jawab Iblis:
“Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu
ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri,
bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.”
Pertanyaan Nabi (17):
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang tidur meniarap/telungkup (malas), orang yang matanya terbuka di
waktu shubuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit
fajar. Demikian juga pada waktu Dzhuhur, ‘ashar, maghrib dan ‘isya, aku
beratkan hatinya untuk sholat.”
Pertanyaan Nabi (18):
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang banyak menyebut nama Alloh, bersedekah dengan tidak diketahui
orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur an dan sholat tengah malam.”
Pertanyaan Nabi (19):
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang duduk di dalam masjid serta beri’tikaf di dalamnya”
Pertanyaan Nabi (20):
“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”
Jawab Iblis:
“Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu
makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda,
‘Syurga itu di bawah telapak kaki ibu'”
0 komentar:
Post a Comment